Pengantar Operator


Sebelum kita mulai, agar tidak melenceng dari judul artikel ini, maka kita akan memilih bahasa Pemrograman C sebagai patokan. Alasan Pemilihan Bahasa Pemrograman C, adalah tentunya karena bahasa ini adalah gabungan dari bahasa Tingkat Tinggi (Bahasa Pascal, Bahasa Basic, Bahasa Java, dll.) dan bahasa Tingkat Rendah (Bahasa Rakitan), sehingga Bahasa Pemrograman C sering disebut sebagai Bahasa Tingkat Menengah (Tinggi + Rendah).

Langsung saja… 🙂
Operator atau biasa juga disebut sebagai tanda operasi adalah simbol yang digunakan untuk suatu operasi tertentu (Jogiyanto, 1993). Dalam Bahasa Pemrograman C, terdapat banyak sekali operator. Bahasa C juga mempunyai banyak tanda operasi, contohnya: OPERATOR PENGERJAAN, OPERATOR ARITMATIKA, OPERATOR TIPE, OPERATOR HUBUNGAN, OPERATOR LOGIKA, OPERATOR BITWISE, OPERATOR UNARYOPERATOR TERNARY, dan OPERATOR KOMA.

Nantinya kita akan membahas satu persatu tentang operator-operator yang disebutkan di atas, secara singkat, dengan berbagai contoh-contoh penggunaan, sehingga diharapkan nantinya, teman-teman pembaca sekalian tidak mengalami kesulitan dalam mencari referensi saat mempelajari Bahasa Pemrograman ini.

Selanjutnya akan saya tampilkan Daftar Operator yang ada dalam Bahasa Pemrograman C. Sumber dari daftar operator ini saya ambil sebagai bahan referensi rekan-rekan sekalian dari Buku yang ditulis oleh Jogiyanto yang diterbitkan tahun 1993 dengan Judul Konsep Dasar Pemrograman Bahasa C. Untuk memesan Buku saya sertakan link informasinya, siapa tahu ada yang berminat, karena buku ini saya gunakan sebagai referensi saat saya mulai mempelajari Bahasa Pemrograman C sampai sekarang. Klik Di sini untuk Informasi Buku.

Kategori

Operator

Arah Proses

Jenjang

Kurung, indeks larik dan elemen struktur data () [] . ->

Kiri-Kanan

1

Operator unary ! ~ – ++ — & * (tipe) sizeof

Kanan-Kiri

2

Operator Aritmatika Perkalian, Pembagian dan Sisa Hasil Bagi * / %

Kiri-Kanan

3

Operator Aritmatika Pertambahan dan Pengurangan + –

Kiri-Kanan

4

Operator Bitwise (Pergesaran Bit) << >>

Kiri-Kanan

5

Operator Hubungan < <= > >=

Kiri-Kanan

6

Operator Hubungan Kesamaan dan Ketidaksamaan == !=

Kiri-Kanan

7

Operator Bitwise AND &

Kiri-Kanan

8

Operator Bitwise XOR ^

Kiri-Kanan

9

Operator Bitwise OR |

Kiri-Kanan

10

Operator Kondisi AND &&

Kiri-Kanan

11

Operator Kondisi OR ||

Kiri-Kanan

12

Operator Ternary ? |

Kanan-Kiri

13

Operator Pengerjaan Aritmatika = += -= *= /= %=

Kanan-Kiri

14

Operator Pengerjaan Bitwise &= ^= |= <<= >>=

Kanan-Kiri

15

Operator Koma ,

Kiri-Kanan

16

Dari Tabel DI atas sudah menjelaskan kepada kita tentang macam-macam operator, arah proses operator, serta jenjang pengerjaan operator-operator tersebut.

Untuk memahaminya, saya berikan sebuah ungkapan (statement) X*Y. Ungkapan itu menunjukkan bahwa terjadi perkalian yakni nilai X dikalikan dengan nilai Y, dengan demikian arah proses dari operator perkalian (*) adalah dari Kiri ke Kanan. Contoh Lain X/Y, menyatakan bahwa Nilai X dibagi dengan nilai Y, bukan sebaliknya, sehingga arah proses operator pembagian (/) adalah dari Kiri Ke Kanan. Contoh Arah Proses sebuah operator dari kanan ke kiri adalah operator pengerjaan (=). COntoh Ungkapan X=Y, atau X=15, mengartikan nilai X di isi dengan nilai Y, atau nilai X diisi dengan 15, sehingga arah proses ini dari kanan ke kiri.

Jenjang Operator menunjukkan kepada kita jenjang atau prioritas dari tanda operasi yang akan dikerjakan terlebih dahulu ketika dalam satu statement adalah dua atau lebih tanda operasi (operator). Jenjang dengan nilai terendah adalah yang diprioritaskan atau dikerjakan terlebih dahulu (jenjang tertinggi). Sebagai contoh, ungkapan Z=X+Y. Ungkapan tersebut mengisyaratkan bahwa nilai X akan dikalikan dengan nilai Y, kemudian hasilnya akan dimasukkan ke dalam Z. Mengapa demikian? Karena seperti pada tabel di atas, jenjang dari Operator aritmatika penambahan (jenjang tanda operasi + adalah 4) lebih kecil dari Operator pengerjaan sama dengan (jenjang tanda operasi = adalah 14). Sehingga Jenjang yang terendah (4) yang akan dikerjakan terlebih dahulu.

Operator seperti ‘()’, ‘[]’, ‘.’, dan ‘->’ adalah operator dengan jenjang tertinggi. Operator ini biasanya digunakan untuk membalikkan jenjang terendah menjadi jenjang tertinggi. sebagai contoh ungkapan A=4+4/2. Ungkapan tersebut akan menghasilkan nilai A=6, karena yang akan dikerjakan terlebih dahulu adalah operator ‘/’ (jenjang lebih tinggi dari +) kemudian baru mengerjakan operator +. Sehingga A=4+4/2  -> A=4+2   ->  A=6.

Berbeda jika kita menggunakan operator ‘()’ sebagai berikut A=(4+4)/2. Ungkapan ini akan menghasilkan nilai 4 di dalam A. Hal ini terjadi karena operator ‘()’ merubah jenjang operator ‘+’ yang berada di dalamnya. sehingga operator ‘+’ yang ada di dalam operator ‘()’ menjadi jenjang tertinggi. Sehingga ungkapan tersebut menghasilkan A=(4+4)/2   ->   A=8/2   ->   A=4.

Pemahaman tentang jenjang, arah proses, dan kegunaan dari tanda operasi atau operator akan sangat membantu dan dapat menjadikan kita sebagai pembuat program yang jauh lebih baik dari yang diharapkan.

Pada artikel-artikel selanjutnya, kita akan membahas masing-masing operator ini satu persatu. TUnggu Postingan Selanjutnya yah 🙂

Satu pemikiran pada “Pengantar Operator

Tinggalkan komentar